Renungan Rohani Kristen

Next Generation

Posts Tagged ‘Artikel Rohani’

GAMBAR DIRI (SIAPA KITA DI DALAM TUHAN)

Posted by life7777 pada Oktober 18, 2008

Menemukan gambar diri kita adalah suatu awal kemerdekaan untuk menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan kita jadi. Alkitab berkata bahwa setiap kita di jadikan menurut GAMBAR DAN RUPA ALLAH (Kej 1:26). 1:26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Pernyataan tersebut memberikan kepada kita bahwa gambar original kita adalah Allah. Artinya untuk mendapatkan gambar diri kita yang sesungguhnya kita harus kembali kepada Allah. Maz 8:5-7 8:5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? 8:6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 8:7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: Gambar manusia pada dasarnya adalah hampir sama seperti Allah, dimahkotai kemuliaan dan hormat serta penuh kuasa. Dosa telah menghancurkan gambar Tuhan dalam kehidupan kita. Bagaimana kita kembali pada gambar Tuhan dalam diri kita? 1. Kembali pada Tuhan lewat anakNya yang tunggal Tuhan Yesus Kristus. Ini adalah langkah awal; pertobatan dari segala dosa yang telah menghancurkan gambar Tuhan dalam hidup kita. 2. Tinggal dalam proses perubahan yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita sampai kita menjadi seperti Kristus. 3. Hidup dituntun oleh Roh Kudus yang akan membawa kita pada seluruh kebenaran yang memerdekakan kita. 4. Mengijinkan perjumpaan ilahi memjadi bahagian kehidupanmu sehari-hari ketiga perjumpaan itu adalah: Perjumpaan dengan kasih, kuasa dan kebenaran. 5. Bertekunlah sampai yang sempurna itu datang. Mari kita melihat teladan menemukan gambar diri dari Yesus. Ujian pertama yang Yesus alami setelah Dia menemukan jati dirinya dalam Matius 3:16-17 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Jati diri Yesus adalah ANAK ALLAH. Bapa : sumber (source) Anak : berasal dari sumber Anak : Originated from the source – memuat semua persamaan dengan bapa Anak : same quality – Anak punya kualitas yang sama dengan bapa “Barangsiapa melihat Aku dia telah melihat Bapa” Yohanes 14:9-10 Yesus menang dalam ujian jati diri dari iblis yang selalu menggunakan kata ;” Jikalau Engkau Anak Allah,…….(berupaya meragukan jati diri Yesus) Yesus menang atas. pencobaan tersebut dalam menemukan dan mempertahankan jati diriNya justru menjadi dasar dari pelayananNya yang penuh dengan kuasa dan wibawa Menemukan jati diri merupakan fondasi yang kokoh untuk sebuah pelayanan yang memberikan dampak yang bertahan lama. Di akhir pelayananNya Yesus tetap menunjukkan bahwa Dia tetap konsiten dengan jati diriNya. Yohanes 13:3-5 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Yesus tahu jati diriNya makanya dengan mudah Dia melayani murid-muridNya Yesus memberikan kepada kita prinsip jati diri yang kuat: 1. Menemukan jati diri akan membuat kita mengetahui originalitas kita (dari mana kita berasal) 2. Menemukan jati diri akan membuat kita mengetahui potensi-potensi yang Tuhan telah berikan kepada kita. 3. Menemukan jati diri akan membuat kita mengerti tujuan hidup kita. Temukanlah jati dirimu dan kemudian bergeraklah bersama Tuhan maka saudara akan menemukan tujuan hidup saudara.

Posted in Renungan Harian | Dengan kaitkata: , | Leave a Comment »

Aku Tak Selalu Mendapatkan Apa Yang Kusukai, Oleh Karena Itu Aku Selalu Menyukai Apapun Yang Aku Dapatkan

Posted by life7777 pada Oktober 18, 2008

Aku Tak Selalu Mendapatkan Apa Yang Kusukai,

Oleh Karena Itu Aku Selalu Menyukai Apapun Yang Aku Dapatkan

Kata-kata diatas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.

Pertama :

Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.

Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah,mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi “KAYA” dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang “kaya“. Orang yang “kaya“ bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki. Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan,tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup. Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan. Seorang pengarang pernah mengatakan, “Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.“ Ini perwujudan rasa syukur.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Kedua :

kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain.

Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.

Saya ingat, pertama kali bekerja saya senantiasa membandingkan penghasilan saya dengan rekan-rekan semasa kuliah. Perasaan ini membuat saya resah dan gelisah. Sebagai mantan mahasiswa teladan di kampus, saya merasa gelisah setiap mengetahui ada kawan satu angkatan yang memperoleh penghasilan di atas saya. Nyatanya, selalu saja ada kawan yang penghasilannya melebihi saya. Saya menjadi gemar bergonta-ganti pekerjaan, hanya untuk mengimbangi rekan-rekan saya. Saya bahkan tak peduli dengan jenis pekerjaannya, yang penting gajinya lebih besar. Sampai akhirnya saya sadar bahwa hal ini tak akan pernah ada habisnya. Saya berubah dan mulai mensyukuri apa yang saya dapatkan. Kini saya sangat menikmati pekerjaan saya.

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, “Lulu, Lulu.“ Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, “Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu.“ Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, “Lulu, Lulu“. “Orang ini juga punya masalah dengan Lulu? “ tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab, “Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu.“

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi. Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, “Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup ditanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.“

Bersyukurlah !

Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan ….

Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan ?

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu …
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar …

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit …
Di masa itulah kamu tumbuh …

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu …
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang …

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru …
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu …

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat …
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga …

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih …
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan …

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik…

Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut…

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif …

Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu …

SOME DAY U’LL BE …………. What do u want & dreams..

Posted in Renungan Harian | Dengan kaitkata: | Leave a Comment »